My Greatest Person Ever

on 29 March 2007
Seminggu yang lalu aku mendapat tugas dari seorang Psikolog yang sekaligus sebagai dosenku, dia mengatakan, "Siapakah tokoh yang kamu kagumi? Mengapa kamu mengaguminya? Apa kelebihan dan kekuatan dari tokoh itu, serta bagaimana tokoh tersebut bisa mengatasi kelemahannya?"

Lantas, demikianlah jawabanku,

Tokoh yang paling aku kagumi sedunia adalah Tiodora Sinaga. Tentu saja anda pasti tidak mengenal tokoh ini karena dia adalah ibuku. Seorang ibu yang melahirkanku ke dunia ini dan merawatku sampai aku menjadi “seseorang”. Kenapa? Kenapa harus ibu? Memang banyak tokoh terkenal yang semestinya kusebutkan, namun ibuku merupakan tokoh penting dalam pengaruhnya terhadap hidupku.

Aku sangat mengaguminya, begitu pula dengan saudara-saudariku. Bagaimana tidak, ibuku adalah inspirasiku. Seorang janda sejak lima tahun yang lalu yang berprofesi sebagai seorang guru SD. Setiap hari aku menyaksikan betapa ibu dengan cerdas mengasuh kami, anaknya. Walau keadaan bagaimanapun, tapi senyum ikhlas tak pernah lepas dari wajahnya. Ia memberikan kesempatan dan waktu terus menerus untukku menyempurnakan setiap kesalahan yang kulakukan.

Sungguh, sungguh aku sangat mengaguminya. Dikala kami ditinggal oleh bapak, hidup saat itu benar-benar membutuhkan materi yang sangat banyak untuk membiayai anak-anaknya. Namun, ibu justru bekerja keras mencari dan memperkaya diri kami dengan makna hidup yang sebenarnya. Salutku terhadap ibuku. Dia memberikan asupan, semangat, dan cara mensiasati hidup dengan bersyukur terhadap apa yang didapatkan dan dijalani.

Aku belajar dan terkayakan ilmu dari seorang tokoh wanita, dialah ibuku, yang menitipkan banyak nasihat dalam perjalanan hidupku, melekat, mendalam, dan penuh makna dengan ketulusannya. Aku bersyukur, Tuhan telah memberikan wanita sehebat itu. Semua itu melahirkan sebuah inspirasi besar bagaimana aku bisa menjalani hidup ini. Walaupun aku tahu, ada sisi kekurangan dan keterbatasan ibu yang terbungkus dalam kesederhanaannya dalam hidup. Tentunya, aku telah merasakan kelebihan dan kekuatan dari seorang ibu bagaimanapun keadaannya.

Kelebihan dan Kekuatan Ibu.
Selain bisa menyiapkan kebutuhan sehari-hari, ibu banyak memberikan inspirasi. Kalau aku melihat, sumber kekuatan ibu berasal dari situasi sehari-hari dan keadaan anak-anaknya. Ibu adalah penengah dari setiap permasalahan yang timbul dan penyejuk keadaan. Ibuku mempunyai kekuatan untuk menghadapi perjuangan sebagai orangtua tunggal, tapi fungsinya tidak tunggal. Ibu juga berperan sebagai seorang bapak, yaitu dituntut berperan sebagai pencari nafkah yang ulet, sebagai bapak yang tegas dan protektif bagi anak-anak dan keluarganya, sekaligus sebagai ibu yang lembut. Sehingga tentu saja ibu mandiri secara finansial, sosial dan mental.

Ibu Mengatasi Kelemahannya.
Tidak ada manusia yang diciptakan sempurna, demikian halnya ibuku. Aku tidak pernah melihat ibu menunjukkan bagaimana ia lemah atau tidak sanggup menangani sesuatu, walau aku tahu saat itu adalah masa-masa sulit yang dihadapinya. Ibu selalu berusaha bagaimana kelemahannya itu tidak tampak pada anaknya. Satu hal yang kuketahui tentang kelemahan ibu adalah dia tidak bisa menutupi bagaimana ia bangga terhadap anaknya.

(Tulisan ini juga kupersembahkan buat ibu)

0 comments: