2 Days Left

on 17 December 2008

Casa Per Natale

Tak terasa sudah menjelang Natal. Ini sudah minggu ketiga bulan Desember, bulan favorit setiap tahun. Karna selain ada Natal, ada juga Tahun Baru yang datang 6 hari setelah Natal. Dan tak luput pula dengan acara pulkamnya (wajib ini). Kalau udah menjelang Natal, pasti ingat kampung halaman, ingat keluarga, ingat suasana silaturahminya, dan ingat kuliner khas kampung halaman. Bulan ini entah kenapa hari cuti bersamanya cukup banyak, dan baru tahun ini aku pulang agak cepat, tidak seperti 2 tahun belakangan. Untuk itu, biar PUAS rasanya dan suasana holidaynya dapet, semua project-project di kantor harus dilupakan untuk sementara.

Banyak sekali nostalgia Natalan yang kurasakan di kampung sana, sak dari kecil sampe sekarang ini. Kegiatan rutin yang kami lakukan sekeluarga biasanya ke gereja bareng, baru mengunjungi sanak famili. Untuk lima tahun belakangan ini, kami berjiarah ke makam bapak. Dulu, waktu pohon terang (pohon natal) masih ada, di awal Desember kami sudah menggeluarkannya dari tempat peraduannya (atas lemari). Kalo udah begini biasanya kakakku pasti yang paling heppot masang & dekor. Sementara aku berperan sebagai asisten bantu2. Kalo pohon terangnya masih keliatan daunnya (masih polos) kayaknya belum puas rasanya. Sampe semua digantungin pokoknya, barulah agak terasa, apalagi udah hidup lampu2nya. Ha3. Yang paling kuingat juga adalah kartu-kartu natal dari saudara dan teman-teman kita tumpukin di kaki pohon natalnya, dalam posisi berdiri dan terbuka sedikit, biar agak rame gitu. Ha3..Karena kita ga dapet kado ya.. kado-kado imitasi pun dibuatlah dari karton-karton atau kotak sepatu. Sampe susah kalo mau nyapu. Belum lagi lagu-lagu Natal yang juga dikeluarkan dari peradangannya (maklumlah setaun sekali baru dipasang). Kalo mama sendiri sudah mulai repot masak-masak untuk dibagi-bagi ke sodara. Kami juga pasti ikut bantu mengupasi bumbu2nya, membersihkan, memotong2, dan sesekali diarahkan meliat status masakan. Suasana kekeluargaan sungguh terasa.

Dulu kalo malam 31, kami selalu berkumpul ditempat opung untuk mengadakan acara tahun baru keluarga. Sore menjelang malam biasanya rumah itu sudah mulai ramai. Pakaian sudah rapi bersih dan harum-harum. Yang namanya anak-anak paling seneng keramaian apalagi ketemu dengan teman-temannya yang seusianya. Dan mulailah dengan aksinya masing-masing, yang berakhir dengan parbadaan alias kericuhan. Itu sekelumit kenangan Natal dan taon baru di kampung halamanku.

Sayang sekarang kondisinya tidak sama lagi. Selain kakak yang sudah menikah sehingga sudah merayakannya bersama keluarganya, dan kondisi lingkungan tempat tinggal yang sekarang sudah tidak seperti masa kanak-kanak dulu. Tapi makna Natal dan Taon Baru itu sendiri tidak pernah hilang dari benakku.

Season's Greetings for you all.. Hope everyone has a wonderful holiday and Merry Christmas!

2 comments:

Anonymous said...

merry xmas n hepi nu year ya,bang..
sori telat..

no hp abng yg mana seh skrg??
aku ga ada nyimpan.. :(

Daniel Sibarani said...

Sama2 dek, minta sama kak Mian aja ya, gak mungkin ku publish. He3. Thanks.