Jakarta - Singapore - Kuala Lumpur

on 06 June 2010
(up: Fountain of Wealth, World's largest fountain)

Sudah hampir sebulan yg lalu tepatnya perjalanan ini dilakukan, tapi foto2nya masih sering kuliat kembali. Berawal dari setahun yg lalu, ide perjalanan ke luar negeri ini muncul. Ketika passport baru release dan dihitung2 bebas dari biaya fiskal karna adanya NPWP, dan ketepatan, bulan Mei tahun ini terdapat hari terjepitnya. Sebenarnya, ini kegiatan melancong rutin tiap tahun yg direncanakan setahun sebelumnya, dan jatuh antara bulan April sampai Mei. So first time? Yes! Karena sudah dua tahun perjalanan selalu diset ke pulau Dewata, jadi pengen ganti suasana. Pengennya sih ke Raja Ampat, tapi setelah dihitung2 lebih affordable ke luar negri justru.

City Island-State so called Singapore and Klang Valley so called Kuala Lumpur, merupakan dua destinasi yg akan kami kunjungi. Pelancongan ini memakan waktu hampir seminggu, dgn jatah 3 hari di SG dan 3 hari di KL. Thanks for Nandos, for the apartment in SG.

Sebelum berangkat kita beli sejumlah SGD dan MYR di VIP Menteng, dan beberapa USD buat cadangan devisa. Siapa tau kurang, maka USD bisa ditukarkan disana karena nilai tukar rupiah (katanya) anjlok disana. Untuk mengetahui berapa SGD dan MYR yg akan dibeli, sebaiknya melakukan forcasting dulu. Berapa HTM utk tempat2 yg akan dikunjungi, ongkos2 bus/mrt, makan, hotel, oleh2, dsb.

Karna ini merupakan perjalanan pertama ke luar negeri, tak ada salahnya dishare. Siapa tau ada yg butuh informasi.

Hal dasar yg perlu diketahui/dipersiapkan:
1. Passport, minimum masa berlakunya 6 bulan sebelum tanggal expired.
2. Ingat jangan membawa cairan lebih dari 100ml ke dalam kabin. Jika terdapat petugas, maka akan disita. Trik: masukkan botol2 seperti parfum, handbody, dan yg berbentuk cair lainnya dalam tas yg BUKAN di tenteng alias masuk bagasi.
3. Siapkan NPWP agar bebas fiskal (Rp. 1 juta) dari Indonesia.

Jakarta - Singapore

(up: Merlion park)

Sekitar jam 5 pagi, sebuah taxi telah berlabu di depan rumahku utk menuju Soeta. Selain pak sopir, di dalamnya sudah ada Lady. Kami tiba di airport langsung check-in dan bayar airport tax 150rb per orang (internasional). Kemudian menuju loket bebas fiskal dgn menunjukkan kartu NPWP. Validasi NPWP pun selesai, kami langsung menuju gate boarding. Nah, di saat x-ray terakhir inilah tas2 yg ditenteng diperiksa apakah membawa cairan lebih dari 100ml.

Cerah sekali flight waktu itu, tak ada sedikitpun turbulensi di udara. Beberapa menit sebelum landing, para pramugari membagikan kartu kedatangan Singapore. Isilah form tsb sesuai passport. Untuk alamat tempat tinggal di SG, diisi dgn jelas agar petugas imigrasi SG tidak bertanya2.

Setibanya di Changi, Singapore airport, jgn sungkan mengambil foto2. Ini tempat benar2 bersih dan teratur. Untuk menuju pusat kota dan transport selama di SG, lebih hemat menggunakan MRT. Untuk mengakses MRT di Changi, pertama sekali harus menaiki Sky Train (free). Ikuti saja penandanya sebagai penuntun arah. Saat itu ada seorang ibu berbaik hati bernama miss Fu, yg kebetulan berbarengan dgn kami menuju MRT. Dia melihat raut kami agak kebingungan, menghampiri dan langsung menyapa agar bersama dia menuju MRT. Sepanjang perjalanan kami di MRT, dia menerangkan sedikit banyak tentang Singapore. Pada akhir perjumpaan, dia memberikan map MRT nya sebagai panduan kami. Walau sebenarnya bisa diminta di konter MRT.

(up: miss Fu in MRT)

Ada dua pilihan ticket pass MRT; EZ Link dan STP (Singapore Tourist Pass). EZ Link harganya 15 SGD ($10: deposit + $5: kartu). EZ-Link bisa dipakai setiap hari sampai saldo/deposit kita habis. Selama menggunakan MRT yg berbeda line (green, yellow, purple, dll), saldo di-deduct (dipotong). Jika saldo abis bisa di top-up (diisi). Keuntungannya kita bisa refund sisa deposit kita. Top-up dan refund bisa dilakukan di konter MRT. Kartunya sendiri berlaku sampai 5 tahun. Bisa dipakai lg ketika akan ke SG. Tiap tujuan ongkosnya beda2. Tapi jika masih berada pada line yg sama, hanya sekali pemotongan pada saat naik. Klw sudah beda line, akan dipotong pada saat keluar. Rata2 pemotongan SGD 0.6.

Sedangkan STP, hanya berlaku per hari jadi dibeli harian. Harganya 8 SGD. Masa validnya sampai jam 12 malam dan tidak bisa direfund. Keuntungannya memakai STP, kita bisa pake MRT sampe muntah seharian tanpa takut saldo gk cukup. Jika sesampainya di SG sudah sore, sebaiknya jgn menggunakan STP, karna akan rugi. Menurut saya jika stay di SG lebih dari satu hari, EZ-Link merupakan pilihan yg cocok.

Di Singapore, banyak pilihan tempat tinggal yg murah seperti hotel dan apartment. Carilah penginapan yg dekat dgn MRT dan tempat makan. Saya menemukan satu situs, yg mana kita dapat mengetahui dgn mudah availability dan payment serta testimoni pengunjung. Beruntung saya punya temen, jadi tidak sasah buat cari apartment. Thanks again to Nandos.

Lokasi yg kami singgahi di SG:

Orchad Road, Merlione, Esplanade
Chinatown, Bugis Street, Little India
Fountain of Wealth
Marina Sand Resort
Sentosa Island
Song of the sea

(up: Siloso Beach)

(up: Night view at Marina Bay with Esplanade in behind)
(up: Universal Studios)

Singapore - Kuala Lumpur

Untuk menuju Kuala Lumpur dari Singapore, kami menggunakan bis Causeway Link. Sebenarnya banyak alternatif, bisa menggunakan pesawat, kereta api, taxi, atau sewa mobil. Kalau mau cari pengalaman dan hematnya, ya pake bus. Dijamin cerita mu akan lebih mantap daripada pake sarana lain. Karena Bis yg akan dinaiki adalah Singapore - Johor Bahru, Johor Bahru - Kuala Lumpur.

Dari Singapore naik MRT ke Bugis, trus jalan ke terminal bus Larkin, kira2 100m. Pilih Bus Causeway Link, yg berwarna kuning. Bus terakhir jam 22.30. Jadi kalau memungkinkan utk jalan malam, ya lebih baik, karena waktu yg kita habiskan dijalan bisa dipakai buat tidur. Karena ongkos (SGD 2.50/orang) dibayar pada saat menaiki bus, sediakanlh uang pas dgn recehannya atau jika tidak punya, biasanya ada penukaran uang recehan di depan terminal. Simpan baik2 slip pembayaran karena ini perlu pada saat menaiki bus di checkpoint. Di checkpoint, harus mengisi data2 keimigrasian lg karena kita akan meninggalkan SG dan memasuki KL. Tujuan terakhir bus ini adalah Larkin, Johor Bahru. Sebelum mencapai Johor, ada pemeriksaan keimigrasian di perbatasan (checkpoint), Woodland. Semua penumpang wajib turun. Jangan pernah meninggalkan tas pada saat berhenti di checkpoint, karena bus yg kita tumpangi dari SG belum tentu bus yg akan kita naikki setelah dari checkpoint. Waktu tempuh sekitar 40 menit.

Setibanya di Larkin, ambil bus tujuan Bukit Jalil atau bisa juga ke Puduraya (waktu itu sedang renovasi, jadi kami dialihkan ke stasiun kereta api Bukit Jalil). Jangan khawatir tidak kebagian bus, karena bus menuju KL sangat banyak, tinggal milih bus mana yg paling keren diliat. Ongkosnya MYR 28 (murah! sekitar 12 SGD saja). Waktu tempuh sekitar 5 jam. Sediakan map kereta api dan monorail KL karena dari Bukit Jalil ke KL harus menaiki kereta. Map jg bisa diminta di pada saat membeli tiket kereta.

Kami tinggal di salah satu kawasan pelancongan, Bukit Bintang. Dari Bukit Jalil turun di Hang Tuah, kemudian sambung monorail, turun di Bukit Bintang. Kawasan yg cukup ramai sekali dikunjungi wisatan, karena disini banyak terdapat hotel, tempat makan, perbelanjaan, dan hiburan lainnya. Walaupun sedang berada di KL, tidak susah utk mencari makanan yg porki2 disini.

Lokasi yg disinggahi di KL:
Suria KLCC (Petronas Twin Tower)
Bukit Bintang
Merdeka Square
Batu Cave
Putrajaya
(up: KLCC/Petronas Twin Tow and Maxis Tow)

(up: Seri Wawasan Bridge, Putrajaya)

(up: Batu Cave)

Tujuan utama ke Genting Highland terpaksa harus diurungkan karena tiket bus sold out sehari sebelum. Jadi penggantinya adalah Putrajaya, where you can see modern architecture. Karena seni arsitektur modern bangunan disini cukup memukau, tempat ini sering disebut sebagai Dubai-nya Malaysia. untuk mencapai kawasan ini, naik kereta ke Bandar Tasik Selatan, kemudian sambung dengan menaiki KLIA Express ke stasiun Putrajaya. Tarif kereta ini lebih mahal dari kereta biasanya karena menggunakan kereta super cepat yg ekslusif, yg digunakan untuk menghubungkan KL Sentral dan KLIA (Kuala Lumpur International Airport). Sebagai trik, utk menuju tempat ini, jgn gunakan KLIA Express dari KL Sentral, melainkan dari Bandar Tasik Selatan.

Kuala Lumpur - Singapore

Untuk menuju SG dari KL, kami tidak menggunakan bus lg, melainkan kereta api Senandung Malam. Bawalah persediaan makanan jika perlu karena waktu tempuh memang lebih lama karena harus berhenti dibeberapa stasiun. Tiketnya sendiri dibeli di KL Sentral sehari sebelumnya. Harga tiketnya bervariasi, kami ambil yg kelas Superior Night. Bisa pilih yg menggunakan tempat tidur atas (upper) atau bawah (lower) atau bahkan duduk (seat). Untuk tarifnya bisa dilihat disini. Dari namanya saja berarti sudah tau bahwa kereta ini akan lepas landas malam hari. Kereta terakhir pukul 22.00 waktu KL. Kembali pemeriksaan di checkpoint, Woodland. Bawa kembali barang bawaan meskipun kereta yg kita tumpangi tetap sama sampai ke SG. Yg ini agak lama nunggunya karena gerbong kereta api jg harus diperiksa.

Pemberhentian kereta di SG adalah Tanjong Pagar, sekitar 400m ke stasiun MRT. Ada fresh bakery yg cukup enak di sekitar stasiun MRT sini (lupa namanya), singgahlah utk sarapan dan minum teh. Kami langsung bergegas menuju MRT dan kembali ke apartment semula. Untungnya waktu itu kami tinggal di apartment yg sudah dikenal, sehingga kami dengan sangat mudah menggunakan fasilitas apartment untuk bersih2 dan menitip barang karena sorenya kami akan lepas landas menuju Jakarta.

Last day travelling, kami menyempatkan diri untuk membeli berbagai oleh2 di Bugis Junction dan sekitarnya dan menikmati es potong yg sering dibicarakan itu. Es potong you must try adalah yg rasanya mint pake roti tawar. Hemnn.. Kami memanfaatkan waktu setengah hari untuk mengunjungi beberapa destinasi sebelum berangkat ke Changi.

Lokasi yg masih sempat disinggahi:
Raffles Landing Site
Victoria Concert Hall
Clarke Quay
Nonton perlombaan perahu di Singapore river

(up: Raffles and Victoria Concert Hall)

(up: Dancing water)

Singapore - Jakarta

Setelah barang2 yg kami titipkan di apartment sudah diambil semua, kami bergegas menuju Changi dgn menggunakan MRT. Di Changi MRT, kami me-refund semua sisa deposit yg ada di EZ-Link card (keunggulan EZ-Link). Kita tidak bisa langsung mengakses terminal keberangkatan dari Changi MRT, melainkan menggunakan fasilitas Sky Train lg. Pastikan tidak terdapat cairan yg di tenteng lebih dari 100ml karena tidak diperkenankan dibawa ke kabin. Tepat pukul 5 sore waktu Singapore, kami berangkat menuju Jakarta. Liburan pun selesai.

0 comments: