Ternyata Cuma Sport Jantung

on 11 July 2006
Hari ini kurasa penuh dengan keceriaan. Selain tim andalanku, Italy, memenangkan World Cup Champion 2006, hari ini aku jg kembali ke Jakarta. Setelah berada di hutan Soroako selama hampir 2 minggu, akhirnya aku pulang jg. Biasanya 3 atau 4 minggu-an dulu baru bisa pulang, tp kali ini karena client ku cuti, aku jd ikut-ikutan cuti. Baguslah..

ini pesawat perintis dr soroako ke makassar.. before departure 1

Soroako - Jakarta harus ditempuh dgn transit melalui Makassar. Penerbanganku ke Makassar kali ini diawali dgn jeritan histeris seorang lelaki cilik yg takut menaiki pesawat. Sampai-sampai orangtuanya harus meminta bantuan security untuk memboyong anaknya ke pesawat. Weleh.. se-awak pesawat kebinggungan dan heboh jadinya. Tapi setelah take-off anak itu diam. Suasana di dalam pun menjadi tenang. Yang terdengar hanya suara mesin pesawat.

Kira-kira 15 menit sebelum sampai di Makassar, pesawat yg kunaiki oleng-oleng tak tentu arah.. gk biasanya. Tiba-tiba turun drastis..dan miring..dan kemudian naik lg.. begitulah situasinya. Semua penumpang panik dan anak-anak menangis ketakutan. Padahal waktu itu gk ada hujan, awan, atau badai sedikit pun. Langit sangat cerah. Aku dan teman disebelahku sebenarnya sudah sangat panik karena mendengar suara2 aneh yg dikeluarkan mesin pesawat, tp kami tetap tenang. "Oh my God..inikah akhir semua ini.."

Sempat aku berpikir kalau naluri anak lelaki yg menangis sewaktu boarding ternyata benar. Seperti pada film Final Destination I. Ditambah lagi aku mengingat kemarin aku nonton Crash Scene Investigation - dokumentasi mengenai pesawat-pesawat crash di National Geographic. Aduh.. complete dah.
Sempat jg aku membuat permohonan agar big boss yg di atas sana mengampuni dosa2 ku. Pasrah dah pokoknya. Kalau kamu pernah nonton film tentang pesawat crash di tv.. ya sperti itu lah yg hampir ku rasakan

departure 2, jakarta

Sampai akhirnya aku melihat Hasanuddin airport, perasaan gegerku berkurang. Roda pesawat pun terdengar sudah mulai diturunkan. Aku betul2 tenang ketika pesawat mendarat dgn sempurna. Huhh.. Thanks God. Kau memberiku latihan jantung yg sangat mendebarkan.

Untungnya perjalananku dari Makassar ke Jakarta lancar2 saja. Sudah berkali-kali aku naik pesawat, tp pengalaman kali ini betul2 meninggalkan kesan bagiku, sangat mengerikan! Not anymore.

0 comments: