Hunting Rumah Masa Depan

on 13 August 2008
Tinggal di kota Jakarta selama lebih dari 3 tahun menuntut kita agar mulai memikirkn untuk mencari tempat tinggal (rumah) milik pribadi. Why rumah pribadi? Karena dgn rumah pribadi kita bisa saving uang yg seharusnya dikeluarkan utk bayar kos2an (sekitar 1jt per bln), bisa dijadikan tempat singgah jika sanak keluarga datang dari luar kota, sebagai bekal hr tua (utk pria, maybe), Tempat menggumpulkan perabotan (krn kamar kosan tidak memadai), bisa lebih berekspresi karena rumah pribadi atau lebih sering disebut bisa "suka2" kita, bisa lebih mandiri dlm mengelolah uang (bayar tagihan listrik, air, dsb). Ya..intinya biar bisa lebih mantap lg menyongsong masa depan. He3..udh kebayang punya rmh sendiri.

Sebelum membeli rumah, pastinya kita juga harus mempersiapkn beberapa hal seperti; apa tujuan kita mau membeli rmh? Brp budget yg kita miliki skrg? Bagaimana tipe rmh yg dikehendaki? lokasi, dsb.. dan kalau bisa tanyakn org lain, bisa saja ortu, sodara, atau teman, akan keputusan mu, siapa tau ada rekomendasi yg lebih bgs. Gak ada salahnya kn.. Dan aku sudah melakukannya.


Biasanya utk mencari sesuatu, aku harus research dulu di inet. Biar ada gambaran sebelum membeli. Ada beberapa sites perum. Lokasinya ada di daerah Depok, Bekasi, dan Bogor. Kalau yg aku baca, Depok memiliki rating tertinggi menjadi kawasan perum idaman. Tanyakn kenapa? Ya, karena Depok bebas dari banjir, air tanahnya msh jauh diatas standar, begitu juga udaranya yg msh aman, tidak tercemar polusi krn bkn kawasan industri, dll.

Setelah beberapa minggu cari2 info, hari sabtu, beberapa hr yg lalu, aku pergi meninjau kawasan perum di kota Depok bersama dgn Lady dan Bernad. Kami langsung meninjau ke lokasi perum bersama pengembangnya (lumayan koperatif orgnya). Dia menunjukkn beberapa perum yg blm dihuni dan msh dibangun. Kawasannya cukup luas, dan bangunannya cukup bgs, namun 1 kendalanya yaitu harga dan proses pengajuan KPRnya. :)

Ya gak mungkinlah aku beli tunai, secara simpanan juga cuma berapa.. darimana uang sebanyak itu. He3. Namun, kalo pun jadi, untuk mencicilnya jg aku hrs mengencangkn ikat pinggang ini, krn lumayan juga itung2annya. Tanya penuh tanya dan nego penuh nego, si bapak hanya bisa menerima KPR lewat BRI which is not my bank account, udh gitu DP nya minimal 30% dari harga jual. Huewks..

Daripada aku yg harus meminjam kekurangan utk memenuhi DP *ngutang bok!*, lebih baik sepertinya ku tunda beberapa bln lg. Mungkin belum waktunya, pikirku dalam hati. Namun begitu, aku msh terus hunting, karena sepulang dr lokasi itu, kami menemukan kawasan perumahan baru yg DPnya cuma 10% *sempat kaget*, bahkan kawasannya lebih asri.

Pikirku lg, kalo yg ini cukup sih, tapi.. *masih berpikir2 panjang*. Lebih baik kutunda dululah, karena memilih suatu produk yg mahal itu jgn instan, bisa nyesal nantinya. Makanya, skrg msh terus hunting nih.. :)

0 comments: