Kecewa dengan Sistim Lion Air

on 22 March 2009
Hari ini aku berencana membeli tiket pesawat tujuan Medan- Balikpapan (23/04/08) dan Balikpapan - Medan (28/04/08) untuk Tanteku yang di Sumut. Setelah mencari-cari flight schedule mana yang cocok, akhirnya aku memutuskan untuk menggunakan Lion (berangkat) dan Mandala (pulang). Sebenarnya ada perpaduan berbagai maskapai untuk tujuan Mdn - Bpn, misalnya dari Mdn - Jkt (Batavia), Jkt - Bpn (Lion). Namun aku tak mau menggambil resiko jika nanti yg satu delay dari Medan, maka berakibat fatal pada jadwal yg di Jakarta karna tidak continuing flight, jadi tidak saling tunggu menunggu.

Terlebih dahulu aku dan Lady pergi ke head office Mandala Tomang untuk issuing ticket pulang. Mudah sekali prosesnya dan cepat tidak berbelit-belit. Pertanyaan utamaku adalah, "Kalau seandainya pesawat dari Balikpapan delay sehingga mengganggu jadwal keberangkatan dari Jkt - Mdn, apakah Mandala bertanggungjawab dan tiket tidak hangus?" Lalu, dijawab oleh sang agent, "Tentu pak, karna kita continuing flight satu route. Berbeda kalau bapak beli terpisah." Trus, kutanya lagi, "Sekarang saya mau tiket diprint. Apakah bisa diprint lg di Medan sewaktu mau berangkat?". Dijawabnya, "Oh bisa pak, bapak tinggal tunjukkan kode bookingnya di counter kami, nanti akan kami keluarkan tiketnya." Just for sure, siapa tau gak bisa.

Setelah dari tempat itu, malam itu juga kami ke head office Lion Air Gajah Mada, dan langsung menuju ke bagian reservation:
Agent: "Slamat malam, pak. Bisa saya bantu?"
Saya: "Saya mau issue tiket Mdn-Bpn tgl 23 april. Saya sudah punya jadwalnya ..."
Agent: "Baik pak, untuk kelas dan harganya adalah .... Bapak mau bayar dgn tunai atau debit?"
Saya: "Pakai credit card, bisa?"
Agent: "Bisa pak, tapi ini jadwalnya masih lama. Bapak mau ambil tiketnya sekarang?"
Saya: "Nanti saja pas mau berangkat."
Agent: "Oh maaf, tidak bisa pak. Tiket harus diambil maksimal 7 hari dari tanggal pembelian. Setelah itu akan dikenakan biaya lg."
Saya: "Ha?" (Mulai merasa keanehan). "Mas, calon penumpangnya ada di Sumut, masa saya harus kirim tiketnya dengan pos atau tiki?"
Agent: "Kalau begitu, bapak bisa ambil tiketnya yg berbentuk buku di Medan"
Saya: "Ia, tp kamu bilang harus diambil maksimum 7 hari. Masa tante saya yg ada di kampung harus pergi ke Medan cuma utk ambil tiket itu lalu pulang lg. 4 jam perjalanan PP. Kebayang tidak ribetnya kayak apa? Yang seharusnya bisa dicetak sewaktu mau berangkat."
Saya: "Nah, bagaimana lg kalau tiketnya rusak/basah atau hilang atau ketinggalan entah dimana? Seharusnya kan saya bisa dgn hanya memberitahu kode booking di airport lalu tiket diprint ulang toh?"
Agent: "Maaf pak, sistemnya tidak seperti itu. Tiket akan hangus. Untuk itu setelah tiket di print, mohon dijaga dgn baik. Tiket asli hanya bisa dikeluarkan sekali."
Saya: "Loh kok gt? Saya sering menggunakan pesawat dan saya baru akan print ketika saya mau berangkat pada hari yg sama. Baru kali ini saya menemukan sistem seperti ini."
Agent: "Kalau mau yang seperti itu, bapak bayar pake atm, nanti bukti pembayarannya bapak fax ke Medan biar bisa digunakan sewaktu check-in. Dan kalau hilang/rusak bisa di fax lg."
Saya: "Trus, kalau print-out tiketnya gak bisa di fax seperti struk atm?"
Agent: "Maaf pak, itu tidak bisa. Untuk print-out harus yg asli karna distempel dan cuma bisa dikeluarkan disini (Gajah Mada) selainnya berbentuk buku."
Saya: "Trus, kalau di Medan struk atm ditukarkan menjadi bentuk buku bisa?"
Agent: "Bisa pak, dikenakan biaya administrasi 50 ribu."
Saya: "eeehh?" (mulai jengkel dan pengen pulang)
Saya: "Tapi kalau saya bayar lewat atm, harganya masih sama kan?"
Agent: "Maaf tidak pak. Ada biaya administrasi dari banknya sebesar 10 ribu. Tp karna kita menggeluarkan 2 tiket Mdn-Jkt, Jkt-Bpn, jadi bapak dikenakan tambahan 20 ribu."
Saya: "Kok seperti itu ya? Biasa tiket2 yang saya issue online lewat internet harganya tetap sama walaupun saya bayar via atm."

Aku sempat ragu dengan informasi yang diberikan CS agentnya. Siapa tau dia masih baru. Bayangkan ditempat yg sama aku menelepon customer service Lion Air utk memastikan semuanya, dan ternyata informasinya sama demikian.

Saya: "Ya udah, saya booking dulu." (..daripd datang sia2)
Agent: "Baik, kode bookingnya ... Paling lama dibayar tgl 25 jam 12 siang ya pak."

Malam ini aku liat di site Batavia tujuan mdn-bpn utk tgl 23 april. Ada jadwal yang memungkinkan, tp sepertinya harus beli dua tiket. Besok aku mau coba tanya dulu bagaimana sistemnya.

ps. Disini saya bukan mau membanding-bandingkan maskapai, cuma saya kecewa dengan sistem reservasi yang tidak fleksibel sehingga merepotkan customer dan dikenakan additional charge sana sini.
Semoga service Lion Air semakin baik lagi.

0 comments: