I'll Take The Challenge. Why Not, eh?

on 09 March 2009
Setelah aku resmi lulus S1, walaupun belum diwisuda, I've a plan to take a bigger challenge and to grow my career. Few days ago, I took an interview session in one IT consultant from SG. Gak tau kenapa suasana saat itu, aku begitu deg-deg'an nya ketika harus dihadapkan dengan tiga orang interviewer, dua diantaranya adalah India dan satunya lagi Indo. Mungkin karna sudah gak pernah lagi interview ya, apalagi pertanyaannya pasti technical bgt. Duhh hari gini masih bahas technical? kayak fresh grad aja. Selama proses interview, agak susah menangkap aksen si India bila ngomong Inggris, begitu cepat namun kedengarannya semua sama. Ini India dari belahan mana sih? Namun, tanpa disadari juga, aku bisa nyambung dengan mereka. Sampai pada akhirnya kami semua dalam ruangan itu bisa tertawa dengan lepas.

At the end of the session, kamu tau apa pertanyaan si India? "Are you Christian?" Ha3.. *pikirku dalam hati* Orang India rasisme juga ya. Langsung ku jawab, "Yes. I am Protestant". Ku kira pertanyaan OOT sampai disitu saja. Kemudian disambungnya lagi, "At what church do you used to go here?" Kujawab tanpa pikir panjang, "HKBP". "HKBP? What kind of church is that?" "A protestant batak church", jawabku singkat (gak tau lagi mo ngomong apa). "Oo.. So you are batak?" Ya ialah, masa chinesse (ini gak mungkin diucapkan...he3). 

Akhirnya dia ngomong, "I will let you know the result by today. If my assistent do not call you till 6 pm, it is mean that you are rejected for the first session." Kemudian dia menuntunku keluar dari ruangan. Direct statement kayak gini aku lebih suka dibandingkan dengan harus muluk2 mengatakan, "kami akan menghubingi anda paling lama 2 minggu".

Sore harinya, sekitar pukul 5, di hp ku terdengar nada panggil. Aku yakin bgt kalau ini merupakan jawaban dari test yang pertama. Ternyata betul, asistennya mengatur jadwal test berikutnya langsung interview dengan client di Pondok Indah. Client amrik yang brandnya sudah sangat familiar dikonsumsi oleh masyarkat dunia. Coba tebak apa?

Aku memenuhi panggilan itu, dan seperti sediakala aku lagi-lagi dihadapkan dengan tiga interviewer sejati, yang semuanya adalah technical lead. Kali ini aku betul2 dikeramas. It's all about describing the concept, methodology, technical things, and project management. Hanya ada satu keyword dari kebanyakan pertanyaan, yaitu: how. How, how, and how? dan sepertinya penjelasan akan lebih dihargai lagi kalau bisa di gambarkan di white board.

And finally, the last question was, "Do you have microsoft certification?" Ups.. tanpa keraguan kujawab, "I think I will have one." Ha3.. ngomong "nggak" aj susah bgt. Interview kedua memakan waktu kurang lebih dua jam. Seperti biasa, hasilnya akan diberitahukan lewat call. Kali ini keputusan memakan waktu seminggu. And guess what? They are offering me the job. Yes!

The last session is nego. This is what i've been waiting for. Semua berjalan dengan mulus tanpa keraguan. Walaupun ada benefit yang hilang pada masa sekarang, tapi ada benefit lain yang menutupi. Such as..?

Well, I'll take the challenge. Why not, eh? See you in April.

0 comments: