Im so Gratefull That I Finally Own a Land

on 02 October 2009
My first plan was about going to have a really nice and peaceful house in South Jakarta, tapi berhubung rumahnya belum sanggup dibeli secara kontan..Ha3..dream!, akhirnya investnya ke tanah nan jauh dari pulau jawa, in my hometown, Siantar. Memang bukan sebuah rumah, tp bisa dijadikan cikal bakal buat rumah atau yg lain. Nunggu-nunggu sampe rumahnya kelar justru nilai uangnya yg turun atau malah habis buat keperluan yg lain, which is mostly for travelling. Sudah cukup waktu untuk menantikan hal ini, akhirnya waktu itu pun datang pas pada waktunya.

Cerita ini berawal dari telepon mamaku sebulan yang lalu. She said, ada sebidang tanah yg ditawarkan oleh bapak-uda (paman dari ortu laki2, red). They need money immediately for a reason. If you could help them..bla..bla..bla.. Walau agak ragu diawal..sempat aku memastikan beberapa kali status dan letak tanah itu. Dgn harapan bisa membantu sodara, akhirnya aku meng-ia-kannya.

The land is currently used for farming, dgn luas 5.5 rante (5.5 × 400 m2), yg terletak sangat strategis di pinggir jalan di wilayah kotamadya. Coba kalo tanah seluas ini berada di Jakarta dgn harga 1 m2 nya kira2 Rp.1,5 jt saja, berapa lagilah harga jualnya ini. Sanggup?? Kerja romusha setahun jg mungkin aku gak kelar2 ngumpulinnya. He3.. Saat ini sedang dilakukan upaya memaksimalkan tanah tsb, dan mecari orang yg cocok untuk mangula (betani), biar tanahnya tidak sekedar tanah, tp dapat menghasilkan. Mikirnya udh ke uang mulu nih.. :)

Tanpa berlama-lama, hari ini transaksi kedua SUKSES! dilakukan. Transaksi pertama sudah dilakukan sebelumnya. Abis..modalnya gak cukup sih, jd harus bayar dua kali. He3.. Tali pinggang yg tadinya sudah kencang, lubangnya dimundurin lg (dikencangkan lagi). Egghhh.. Senang sekali rasanya bisa membantu orang lain (apalagi sodara) dan melakukan transaksi dgn lancar.

Memang.. ada yg bilang suatu saat nanti bakal dapat tanah/rumah warisan atau benda2 tak bergerak yg lain, tapi bagaimana proses benda2 itu diperoleh sudah berbeda.. Kalo menurutku sih warisan itu sebenarnya tidak sepenuhnya milik kita, karna bukan didapat dari hasil kerja keras dan perjuangan kita. Bisa jd kerja keras ortu, kakek-nenek, atau leluhur yg diberi secara turun temurun. Dan baru akan diwariskan jika yg mewariskannya menganggap sudah waktunya utk diwariskan. Dengan kata lain, mendapatknnya bisa pada saat usia 40, 45, 50.. who knows when, ya gak?

So, Thank you God. Im so gratefull that i finally own a land in the age of 25. I'm planning to look for it this christmas.

0 comments: